Thursday, December 29, 2011

Pada Sebuah Beranda


Di depan pintu hatiku ada sebuah beranda. Nyaman di beranda itu. Teduh, karena ada sebuah kanopi yang menyangga bougainville tujuh warna. Lantainya terbuat dari pualam putih, bergurat abu-abu. Dan, aneh, tanpa akar pun ada banyak mawar bertumbuhan di atas lantai pualam itu. Aku selalu merawat beranda itu rapi-rapi. Cuma, tak ada lampunya di sana. Maklum, hanya sesekali saja aku pergi ke beranda itu. Dan, bila aku pergi ke sana, kubawa serta sebatang lilin Temaram. Redup. Itu memang suasana yang kumaui bila aku berada di beranda.

Hanya aku yang tau bahwa di depan pintu hatiku itu ada sebuah beranda. Aku pun tak tahu apakah ada orang lain yang mempunyai beranda juga di depan pintu hatinya. Hatiku sendiri memang sudah terisi penuh. Istriku dan anakku mengisi kaveling terbesar dalam ruang hatiku. Lalu hobiku mengumpulkan kotak korek api. Juga kesukaanku pada model perahu layar dalam botol. Dan klangenan-ku makan bebek peking. Penuh sudah hatiku. Kestabilan mantap sudah tercapai. Ia tak terguncangkan lagi.

Dan ketika itu dia datang. Semula hanya lewat-lewat saja di depan pintu hatiku. Tak dapat dia masuk. Tentu saja. Sudah penuh di dalam. Hatiku memang kecil saja. Tak dapat juga kubuat bertingkat karena aku khawatir strukturnya akan rusak. Pilar-pilarnya mungkin tak kuat.

Tak dapat pula kubiarkan dia hanya singgah di ambang pintu hatiku. Tak sopan. Selain juga membuat kungjungan dia tak dapat nyenyak. Lalu, diam-diam kubangun beranda itu. Tidak persis di depan pintu hatiku, tentu. Ku buat dia terlindung di sebelah kanan, sehingga tak terlihat dari pintu dan jendela. Istri dan anakku tidak tau kalau didepan situ ada beranda. Di dalam hati ku sudah cukup hangat dan nyaman. Dan memang, ku buat senyaman-nyamannya untuk mereka. Agar mereka tak punya alasan dan kebutuhan untuk menengok keluar dari ruang hatiku. Apalagi karena mereka sesekali melihati ku keluar membawa lilin. "Gelap ya di luar situ?" tanya mereka. Aku mengangguk. Mereka memang takut gelap.

Hanya aku dan dia yang mengetahui bahwa di depan situ ada beranda. Dia senang dengan beranda yang kubangun itu. Dia menyumbangkan baugainville itu. Satu warna demi satu warna, sampai terkumpul tujuh warna. Akan halnya mawar-mawar itu. Mereka tumbuh sendiri. Aku sudah berhenti heran atas fenomena itu. Tiap kali dia singgah, setangkai mawar tumbuh. Begitu saja. Langsung dari lantai pualam itu. Dan tangkai-tangkai mawar itu tak pernah menjadi layu. Itu pun sudah tak ku herankan lagi. The act of God, kata dia tentang mawar-mawar itu. Aku mengangguk. The act of God. Seperti juga pertemuan-pertemuan kami. Di beranda itu. Di sebelah kanan depan pintu hatiku itu.

Suatu senja, kucium istriku di dapur ketika ia menyiapkan makan malam. Anakku berhenti mengerjakan pe er-nya dan berlari menyambutku pulang. Mengecupku. Menuangkan segelas air soda dingin untukku. Lalu kembali mengerjakan pe er-nya. Dari arah beranda kucium setangkai mawar yang baru tumbuh.

Dia datang. Kubawa segelas air soda ku ke beranda. Dia ikut minum dari gelas ku. Dia pun baru pulang dari kantor. Dan singgah ke beranda sebelum pulang ke rumahnya. Keningnya berpeluh. Ku seka dengan jari-jariku.

"Aku merindukanmu," katanya.
"Aku juga," kataku.

Matanya bundar melihat ku. Bundar sekali dan hitam.

"Aku begitu merindukanmu, sampai-sampai hatiku kering tak berinspirasi. Aku hanya merasa malas dan ingin kau elus."

Tubuhnya yang ringkih disandarkannya ke bahuku. Lalu ku elus punggungnya, ku elus pundaknya. Ia makin merapatkan tubuhnya. Matanya terkatup. Bibirnya terbuka.

"Tanganmu seperti listrik," katanya lirih.
Ku biarkan dia menikmati elusan ku.

"Kenapa tak kau telepon aku?" tanyaku di dekat telinganya.
"Aku takut sekretarismu."
"Hanya aku yang menggigitmu, dia tidak." kataku tertawa.
"Gigit aku."
"Nanti saja."
"Sekarang!"

Lalu kugigit dia. Lembut-lembut. Di bibirnya. Tubuhnya meregang. Tiba-tiba dia meronta. Berdiri. Meluruskan jatuh gaunnya dan bersiap pergi.

"Secepat itu?" tanyaku.
"Tiba-tiba inspirasiku datang. Harus segera kutuliskan."

Ia menjengukkan kepalanya dari ambang pintu, melihat ke dalam. Hidungnya menarik mencium masakan istriku di dapur.

"Nyaman di dalam situ," katanya.
"Mau masuk?"
"Aku harus pergi," katanya sambil menggeleng.
Ku bantu dia mengenakan mantelnya. "Peluk dulu aku." katanya.

Lalu dia pergi. Seperti gulana.
Pergi dan datang sekehendaknya. Berandaku jadi sepi. Dekak-dekak sepatunya terdengar menjauh. Cepat.

Kupandangi mawar yang baru tumbuh itu. Lalu aku pergi ke dalam. Ku tutup pintu dan kucari istriku di dapur. Sudah hampir matang masakannya. Kubantu dia mengangkat pinggan dan mangkuk ke meja makan. Anakku minta digendong ke meja makan. Kugendong dia. Tetapi, sambil ku gelitik sampai terpekik.

Aku memang tak pernah mengecewakan siapapun yang tinggal dalam hatiku. Dalam kehangatan cintaku. Sepenuh-penuhnya.

"Aku ingin melihat tawamu," kata dia suatu malam di beranda. Setangkai mawar tumbuh disitu. Dari lantai pualam langsung. Harum semerbak baunya. Dia mengelus pipiku dan menyibakkan rambutku yang jatuh ke kening.

"Pandangi aku," pinta dia
Dia tersenyum. Memandang dalam-dalam ke dalam mataku.
"Aku ingin kecemplung di dalam matamu," katanya.

Kupejamkan mataku. Dia terpekik.
"Jangan! Jangan pejamkan!"
Lalu dipandanginya mataku, seperti tukang ramal memandangi bola kristal.

"Kalau aku tercemplung ke dalam situ," katanya menggumam, "pasti aku akan terlayang-layang lama sebelum aku terhempas ke dasarnya."

Beranda itu makin menjadi penting bagiku. Beranda itu justru menjadikan hariku selalu teduh. Dan nyaman. Ketika beranda itu dulu sebelum kubangun, kurasakan bahwa hatiku tak akan senyaman ini tanpa beranda itu. Beranda itu sendiri tak akan mungkin dapat kubangun kalau tiada hatiku.

Tidak! Aku tak mungkin dapat hidup tanpa beranda itu. Bila ia sudah runtuh, tak akan ada lagi kanopi baugainville tujuh warna itu. Terik matahari akan membakar dinding hatiku yang telanjang. Lalu ia menjadi layu. Dan, ah, mana dapat aku hidup dengan sekuntum hati yang layu? Mana dapat?

Kusirami mawar-mawar itu pada suatu senja. Sekuntum bunga tiba-tiba merekah. Dia memang sudah ada di belakangku. Tegak. Tapi tunduk.

"Jangan pandangi aku," katanya.
"Kau tak mau melihat matahari di mataku? tanyaku.
Dia menggeleng. Rambutnya jatuh ke depan, menutupi wajahnya.

Kuletakkan gembor penyiram. Kubimbing dia duduk di lantai, di depan hamparan mawar-mawar yang merimbun. Kuangkat dagunya. Dipejamkannya matanya untuk menyembunyikan basah yang berkilat. Dan air mata itu lalu terperas keluar. Meluncur di pipinya yang kurus.

"Katakan padaku tentang cinta," kataku
"Memang itu yang hendak kukatakan," kata dia menggigil.
"Lantas, mau tunggu apalagi?"
"Aku sedang jatuh cinta," katanya getar.
Ada kilat menyambar. Beberapa rantai bougainville berderak tersambar, daun runtuh dilantai beranda.

"Ia baik, seperti kau juga."
"Dan...ia tak hanya mengajakmu duduk-duduk di beranda. Ia mengajakmu masuk ke dalam hatinya, bukan?"

Dia mengangguk. Menggangguk, dan mengangguk. Air matanya terburai-burai.

"Bukan salahmu. Dia, pergilah ke dalam hatinya. Dan tinggalah disana dengan damai."
Kuelus bahunya. Tanganku gemetaran. Bahunya pun gemetaran. "Masih bolehkah aku singgah ke berandamu? Aku tentu akan sering merindukanmu."

"Aku akan tetap disini, dia. Aku akan tetap di sini."
Lalu dia pergi. Kusentuh bayang-bayang itu. Hanya bayang-bayang, memang. Kosong. Luang.

Aku kembali ke tempat mawar-mawar itu merekah. Kusiram mawar-mawar itu puas-puas.

Dengan air mataku.

++++++++++++++
Bondan Winarno | Riwayat Negeri yang Haru


+++++++++++++++++++++++++

Aih, saya merasa tersinggung!! HAHAHAHAHA.









Tuesday, December 13, 2011

Merangkum Playlist

Baru kepikiran kayaknya lumayan asik juga kalo punya daftar lagu-lagu kalo kita lagu seneng, sedih atau sedang galau sekalipun. Langsung aja deh, ini adalah daftar lagu-lagu kesukaan saya. Ada dalam beberapa kategori, biar lebih asyik..heuheu.. Cekidot *ala anak galau*

Kalau lagi senang, ini daftarnya :

1. Earth, Wind and Fire = September
2. J.Lo = Papi
3. Justin Bieber = Never say Never
4. Kuburan = Fatamorgana
5. Aqua = Barbie Girl
6. Boney M = Sunny
7. Bon Jovy = It's My Life
8. Lady Gaga = Telephone
9. Owl City = Fireflies
10. Mika = Relax


Kalo lagu Sedih, ini dia

1. Britney Spears = From the Bottom of My Broken Heart
2. Earth, Wind and Fire = After the Love Has Gone
3. N'Sync = Gone
4. J.Lo = Secretly
5. Usher = Separated
6. Mahadewi = Risalah Hati (Acoustic)
7. Rihanna = Te Amo
8. Bruno Mars = Granade
9. Westlife = Soledad
10. Iwan Abdurrahman = Seribu Mil Lebih Sedepa
11. Norah Jones = Thinking About You


Kalo lagi galauuuuuuu:

1. Agnes Monica = Rindu
2. Agnes Monica = Matahari Ku
3. Chicago = Hard to Say I'm Sorry
4. Marcell = Peri Cinta Ku
5. Laddy Antebellum = Need You Now
6. Boys to Men = You Make Me Feel Brand New
7. All For One = I Swear
8. All For One = I Can Love Like That
9. Geisha = Remuk Jantungku
10. Raisa = Apalah (Arti Menunggu)


Kalau pengen karokeaaan :

1. NSync = This I Promise You
2. Sheila On 7 = Melompat Lebih Tinggi
3. All For One = I Swear
4. Blue = You Make Me Wanna
5. Jason Mraz = You and I Both
6. Black Eyed Peace = The Time
7. Britney Spears = Sometimes
8. Lighthouse Family = High
9. Cranberries = Animal Instinct
10. Jamal Mirdad = Suka-suka


Naaah, segitu dulu yaaa playlist yang seringkali saya dendangkan kalau lagi labil.. hehe


Salam, galau selalu :)

Thursday, December 1, 2011

Hello, Desember..

Desember kembali menyambut,
hujan pun kembali menyapa.
Tak ada lagi kata yang ingin ku tulis,
selain, sapa lah aku wahai desember.

Tuhan amat baik
karena menciptakan kau
untuk menurunkan air
dari langit.

Hello Desember,
doakan aku
mendapatkan apa yang kuinginkan
di penghujung tahun ini.

Amin.

Wednesday, November 30, 2011

Di Beranda Waktu Hujan

Kausebut kenanganmu nyanyian (dan bukan matahari
yang menerbitkan debu jalanan, yang menajamkan
warna-warni bunga yan dirangkaikan) yang menghapus
jejak-jejak kaki, yang senantiasa berulang
dalam hujan. Kau di beranda,
sendiri, "Ke mana pula burung-burung itu (yang bahkan
tak pernah kau lihat, yang menjelma semacam nyanyian,
semacam keheningan) terbang; ke mana pula suit daun
yang berayun jatuh dalam setiap impian?"




(Dan bukan kemarau yang membersihkan langit,
yang pelahan mengendap di udara) kausebut cintamu
penghujan panjang, yang tak habis-habisnya
membersihkan debu, yang bernyanyi di halaman.
Di beranda kau duduk,
sendiri, "Di mana pula sekawanan kupu-kupu itu,
menghindar dari pandanganku; di mana pula
(ah, tidak!) rinduku yang dahulu?"

Kau pun di beranda, mendengar dan tak mendengar
kepada hujan, sendiri,
"Di manakah sorgaku itu: nyanyian
yang pernah mereka ajarkan padaku dahulu,
kata demi kata yang pernah kuhafal
bahkan dalam igauanku?" Dan kausebut
hidupmu sore hari (dan bukan siang
yang bernafas dengan sengit
yang tiba-tiba mengeras di bawah matahari) yang basah,
yang meleleh dalam senandung hujan,
yang larut.
Amin.


Sapardi Djoko Damono-Hujan Bulan Juni 1970

Thursday, November 24, 2011

Kisah Cinta Laut kepada Langit



Dulu, sewaktu saya kecil seorang sepupu menceritakan kisah cinta antara langit dan laut. Wah kisah itu menempel di memori saya sampai sekarang. Sudah lama juga saya ingin menulis cerita itu, tapi saya kurang berani karena saya tidak ahli berkiasan dengan indah. Tapi akan saya coba ceritakan versi saya ya. Kira-kira begini..



========================================================

Jaman dahulu, terhampar luas lautan yang indah. Sangat tenang, walau terkadang sesekali gelombang-gelombang kecil ombak datang tapi tidak bisa membuat keindahan lautan terabaikan. Didalamnya terdapat banyak sekali terumbu karang dan berbagai macam ikan berwarna-warni yang senantiasa selalu hilir mudik, entah kemana tujuan mereka.



Sang laut jatuh hati kepada langit, yang selalu tampak biru. Keindahan langit pun tak terperikan. Langit selalu tampak cantik dengan pesonanya yang mengagumkan laut. Terkadang warnanya biru seperti dirinya, kadang seperti klorofil daun bahkan ketika matahari beranjak terpejam langit berwarna jingga. Sungguh keindahan dan kemegahan yang amat disyukuri oleh laut, karena bisa memandangnya.



Begitupun langit, diam-diam ia mencintai laut. Sampai pada akhirnya laut menceritakan isi hatinya pada langit, dan mereka pun memadu kasih. Setiap hari tidak ada waktu yang terbuang selain memandangi langit. Kadang ia membuat langit terkagum-kagum karena membuat ombak yang begitu besar hingga ikan-ikan terperanjat keluar. Para ikan pun memahami isi hati laut dan membiarkan dirinya menjadi hiburan bagi langit. Tidak jarang laut memuji kecantikan kekasihnya itu, dan langit pun tersipu, menggurat warna merah muda pada wajahnya. Ya, keadaan yang sungguh romantis.



Namun, rupanya awan tidak suka dengan keadaan tersebut. Awan pun ingin memisahkan laut dan langit. Awan membuat gumpalan besar diatas laut agar laut tidak bisa melihat keindahan langit. Terkadang awan dengan kejam menunjukan kemarahannya yang berkilat dan menggelegar. Laut pun sedih, dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghilangkan awan dari hadapannya. Dan, awan merasa sangat senang karena berhasil memisahkan laut dan langit.



Ternyata angin yang melihat keadaan tersebut tidak tinggal diam, angin pun mencoba membantu laut dengan meniupkan dirinya kepada awan agar awan pergi dan menghilang. Sampai pada akhirnya angin berhasil mengalahkan awan yang jahat hancur, pergi dan tak kan bisa kembali.



Laut sangat berterimakasih kepada angin yang bersedia membantunya. Pada akhirnya, laut dan langit kembali bersatu. Kembali saling memandang dan saling memadu kasih.




====================================================================

Nah, begitu deh ceritanya. Hihihii akhirnya bisa juga saya menulis ini. Ini hasil pikiran saya sendiri loh, walau mungkin nanti ada versi yang lebih baik dan indah biarlah.

Terima kasih teh Nolis, yang sudah menceritakannya dulu pada saya, ketika kita masih kecil.

Wednesday, November 23, 2011

Dasar kucing garong!!





Pagi ini si "nyai" tukang cuci dan beberes lagi gak dateng, karena ada acara di tempat anak nya. Jadilah saya menjadi "nyai" sementara. Pagi-pagi udah nyuci dan beberes, hal-hal yang agak gak pentingpun saya beresin, emang kelewatan rajin abis gimana donk naluri "resik" saya keluar kalo udah pegang sapu (resik ato naluri pembokat?).


Lagi asik-asiknya ngepel, tiba-tiba terdengar suara kresek-kresek dari dapur. Langsung aja saya menuju ke sumber suara. Dan ternyata si kucing belang-belang lagi asik manjat-manjat plastik sampah yang sengaja saya gantung karena tempat sampah belum kering dijemur. Secepat kilat, gagang pel melayang ke arah si kucing dan dengan cepat pula si belang ngeles. Aah makin membuat saya emosi tingkat tinggi dan kejar-kejaran itu pun terjadi. Tapi sayang, si belang menghilang menuju tembok tetangga sebelah.


Baiklah, selesai dengan si belang tadi. Saya pun melanjutkan seluruh pekerjaan dan menunggu serial kartun Avatar: The Legend of Aang, aah suka sekali saya dengan serial kartun yang satu ini. Tak berapa lama kembali suara kresek-kresek datang lagi, si belang kembali lagi, pikir saya. Dan benar saja, si belang sudah dalam posisi menatap ke arah saya. Langsung saja saya ambil sapu, masih bersiap mau "getok" si belang eh dia loncat ke tangga atas dan kembali menghilang. Cukup pintar si belang, gak berani lewat jendela depan dia lewat atas yang memang sengaja saya buka agar ada udara segar masuk.


Masih penasaran dengan apa yang dikerjakan si belang, saya memeriksa gantungan plastik sampah. Kok keadaannya masih rapi-rapi aja, gak ada bekas korekan ataupun cakaran. Tapi kok basah ya, kan baru sampah kering aja yang saya buang. Tambah penasaran saya buka lagi kantong plastik sampah itu, daaan saya cukup terkejut. Ternyata si belang memberi saya kejutan, dia MENGENCINGI plastik sampah saya. Astaganaga, apakah dia dendam sama saya? apakah dia kesal juga sama saya? Gak abis pikir, mau marah dan pengen ketawa ngakak. HAHAHAHA.


Dasar kucing garong, awas kalo ketemu, saya akan mengencingi kamu belang! Eh tapi dimana ya kasih kejutan itu buat dia??

Friday, November 11, 2011

11.11.11

Yeap, tepat hari ini ditanggal sebelas bulan sebelas tahun dua ribu sebelas. Menurut banyak orang tanggal ini tanggal sakral karena banyak unsur angka 1 (satu). Tapi menurut saya ini hanya tanggal di hari yang biasa saja. Kecuali, saya sedang takut keluar rumah hari ini. Nah loh, kenapa lagi ini? Hahahahha, lucu pokona mah.


Itu karena kemarin saya ketauan keluar rumah tanpa seizin suami. Ceritanya mau kasih kejutan buat si suami, eh emang dasar lagi sial. Kejutan sama dengan gagal total. Mungkin karena pertama kalinya ketauan boong saya deg-degan setengah idup. Rasanya gemetar, pandangan kabur dan kepala berputar-putar dan baru sadar ternyata takut sama suami sama aja kayak kelaperan dari kemaren belom makan.


Oke, tinggalkan masalah kemarin. Hari ini rasanya galau gak karuan. Daripagi ada saja kesialan yang kembali terjadi. Mulai dari pecahin telor yang salah masuk penggorengan, sampe dengan kembali membuat suami pagi-pagi bete. Haduh, ada apa dengan saya ini. Apakah ini dampak dari 11.11.11? Semakin didalami, semakin membuat hati saya gak karuan. Rasanya benar-benar meledak! Duaaarrrr!!! ah tapi itu terlalu berlebihan dan gak ada hubungannya.


Akhirnya hari ini saya putuskan untuk menjalin kembali silaturahmi dengan para teman yang sudah beberapa minggu ini gak ada kabarnya. Sebenarnya saya sih yang menghilang dari peredaran, abis ya kadang males juga seharian ngenet teu puguh. Apa yang dicari dan dimau gak jelas, jadi yaudahlah ilang aja dulu gitu. Hehehe, sok penting euy.


Yasutralah, intinya hari ini saya masih trauma sama kejadian kemaren dan membuat saya memutuskan untuk tidak kemana-mana. Termasuk potong rambut!


Selamat hari jumat, ditanggal 11 November 2011

Salam Shalat Jumat!!




Wednesday, November 9, 2011

Rindu

Selama aku mencari
Selama aku menanti
Bayang-bayangmu di batas senja
Matahari membakar rinduku
Ku melayang terbang tinggi

Bersama mega-mega
Menembus dinding waktu
Kuterbaring dan pejamkan mata
Dalam hati, ku panggil nama mu
Semoag saja kau dengar dan merasakan

Peluh ku berjatuhan
Menikmat sentuhan
Perasaan yang teramat dalam
Telah kau bawa
Segala yang ku punya..

Getaran di hatiku
Yang lama haus akan, belaian mu
Seperti saat dulu
Saat-saat pertama
Kau dekap dan kau kecup
Bibir ini dan kau bisikkan kata-kata

Aku cinta Kepada mu

==============================================
Rindu - Agnes Monica

Wednesday, October 26, 2011

seMESTA MenduKung (Mestakung)




Kali ini saya bukan akan mengulas sebuah film baru yang sedang bertengger (atau sudah turun?) di bioskop. Melainkan saya terusik dengan judul dari film tersebut. MESTAKUNG, Semesta Mendukung.



Dada saya hampir meledak, terperanjat keluar rasanya (agak lebay sih) waktu ada film judulnya kok gitu ya. Dan kembali saja mengingatkan saya akan kejadian-kejadian beberapa tahun silam, yang well sepenuhnya belum kelar keluar dari ingatan saya.


Sebenernya saya sama sekali gak tertarik dengan isi film tersebut walaupun secara sinopsis saya yakin isinya sangat bagus sekali, karena bercerita tentang seorang anak yang ikut lomba fisika. Hell No, fisika?? Kembalilah saya terperanjat akan banyaknya kemiripan yang terjadi. Dan ketika dipikir-pikir kenapa juga alam inipun meredup, sama ketika ah ketika saat itu kami bertemu. Andai isi dada ini bisa saya taruh ditudung tempat saji, dengan senang hati pula saya letakan disana agar saya bisa bernapas dengan tenang.


Tapi lagi-lagi ini semua pasti hanya sebuah kebetulan, kebetulan saya familiar (sekali) dengan mestakung, familiar dengan orang yang bergumul dengan fisika, familiar dengaaan... alam yang seringkali meredup, hujan.

Thursday, October 20, 2011

Teman Abege ku

Semester hampir menjelang akhir ini gw ambil mata kuliah yang semester 2 kemaren belom sempet gw ambil. Dan it's a really big surprised, that i know my all of classmates is Abegong alias ABG. Semua berasal dari tahun kelahiran yang rata-rata sama, diakhir tahun 89-an. Bahkan ada yang lahir ditahun 92, oh noo. Mereka seperti keponakan gw. Hahhaahha


Banyak kelucuan yang terjadi, mengingat di tahun ini jumlah mahasiswa akuntansi naik 150% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ini berarti sekelas hampir 50 orang. Dan berarti pula kelas tersebut ramai seperti pasar ayam. Oke, jangan sebut mereka seperti pasar ayam, karena berdampak terhadap gw yang... seperti induk ayam. Oh Big NO NO!!



Kemudian, gw bertemu dengan dosen yang sudah gw kenal sebelumnya. Dan tentu gw mengenal caranya mengajar, yaitu dengan praktek presentasi. Buat gw sih, sangat tidak bermasalah ketika harus berpresentasi, tapi masalahnya adalah gw tidak terbiasa membuat dari awal materi presentasi, karena biasanya gw hanya kasih bahan ke salah beberapa temen gw yang super duper pintar itu (Thanks for you all, my dear) dan gw terima hasil keseluruhan kemudian gw buat slide powerpoint. Done. Dan sayangnya pula, teman-teman baru gw ini sangat tidak kooperatif, hadeh. Bencana buat gw.



Sampai hari ini pun, walaupun masih ada waktu satu minggu ke depan bahannya belom juga rampung. Boro-boro rampung koordinasi temen-temen sekelompok gw itu kaga ada sama sekali. Dan yang namanya gw, jadilah tambah malas sekali bikin tugas itu.


Tolooooong singkirkan badai abege itu dari guweeeee!!!

Friday, August 26, 2011

Dalam Doaku

dalam doaku subuh ini, kau menjelma langit yang semalaman
tak memejamkan mata, yang meluas bening siap
menerima cahaya pertama, yang melengkung hening
karena akan menerima suara-suara.

ketika matahari mengambang tenang diatas kepala, dalam
doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau
senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan
pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah
darimana

dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja
yang mengibar-ngibaskan bulunya dalam gerimis, yang
hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga
jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap
di dahan mangga itu

magrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun
sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan
kecil itu, menyusup di celah-celah jendela dan pintu,
dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di
rambut, dahi, dan bulu bulu mataku

dalam doa malam ku kau menjelma denyut jantungku, yang
dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang
entah batasnya, yang setia mengusut rahasia bagi
kehidupanku

aku mencintaimu, itu sebabnya aku takkan pernah selesai
mendoakan keselamatanmu.



Sapardi Djoko Damono, 1989-Hujan Bulan Juni


========================================================

Aku pun selalu berdoa siang dan malam bagi keselamatan dan kebahagiaanmu.
Tiada henti ku panjatkan doa ku pada-Nya bagi keberkahanmu sepanjang hari.
Aku tak berharap kau tau apa isi doaku, aku hanya tau aku selalu mendoakanmu.
Dalam doaku yang terdalam selalu ku sisipkan kata manis, bahwa, aku selalu mencintaimu.


Aku mencintaimu bagai seorang anak kecil yang tak pernah mau kehilangan barang kesayangannya.

Aku mencintaimu bagai laut pada langit, yang walaupun terkadang awan menghalangi aku tetap memandangimu dengan segala keindahanmu.

Aku mencintaimu, sungguh. Dan aku tak berharap kau membalasnya, hanya saja aku ingin kau tau. Betapa aku sungguh mencintaimu.

Salam hangat dan penuh kasih untukmu,
Semoga hutan dan air selalu mengiringi langkah indahmu.


Dari aku...
Dalam doaku...


Thursday, August 25, 2011

Sajak-Sajak Empat Seuntai

/1/
kukirim padamu beberapa patah kata
yang sudah langka -
jika suatu hari nanti mereka mencapaimu,
rahasiakan, sia-sia saja memahamiku

/2/
ruangan yang ada dalam sepatah kata
ternyata mirip rumah kita:
ada gambar, bunyi dan gerak-gerik disana -
hanya saja kita diharamkan menafsirkannya

/3/
bagi yang masih percaya pada kata
diam pusat gejolaknya, padam inti kobarnya -
tapi kapan kita pernah memahami laut?
memahami api yang tak hendak surut?

/4/
apakah yang kita dapatkan di luar kata:
taman bunga? ruang angkasa?
di taman, begitu banyak yang tak tersampaikan
di angkasa, begitu hakiki makna kehampaan

/5/
apa lagi yang bisa ditahan? beberapa kata
bersikeras menerobos batas kenyataan -
setelah mencapai seberang, masihkah bermakna
bagimu, segala yang ingin kusampaikan?

/6/
dalam setiap kata yang kau baca selalu ada
huruf yang hilang -
kelak kau pasti akan kembali menemukannya
di sela-sela kenangan, penuh ilalang



Sapardi Djoko Damon0-1989 , Hujan Bulan Juni

#untuk kamu, yang selalu di hati ku

Tuesday, August 23, 2011

Beda? Dibiasain aja

Salah satu teman bercerita :



Eh ya, suami gw itu kadang makannya gampang2 susah deh. Kadang dikasih telor dadar polos ama kecap aja gak protes loh, eh ya pas sekalinya gw ganti menu dengan ikan balado dia langsung mencret. Padahal itu ikan gak pedes2 amat, malah gw kasih gula yang banyak biar kiasan aja merahnya.




Belom lagi setiap buka puasa harus ada bubur yang tersedia di meja, kalo gak ada bubur bisa2 dia gagal selera makannya dan agak maleman dikit harus ada makanan khas mama nya buat cemilan.




Kadang seneng masaknya, tapi kalo udah bosen males banget bikinnya. Apalagi pas buka puasa kan pengennya makanan yang dimakan sama. Gw pilih gak makan bubur karena emang gak suka, disamping rasanya aneh gak nendang aja rasanya makan bubur pas buka puasa. Jadilah setiap buka puasa gw hanya meratapi nasib beda menu dengan suami. Gw makan gorengan dengan sambel kacangnya dia dengan bubur ayamnya.






===============================================


Yaah, mungkin begitu nasib pasangan beda tradisi. Namanya juga pernikahan, kadang setiap perbedaan harus disyukuri. Well, suami saya sendiri, kurang lebih sama =)

Monday, August 15, 2011

Untuk para Sahabat


Postingan kali ini saya tujukan untuk para sahabat saya yang sudah akan menuju ke tahap akhir perjalanan perkuliahannya. Selamat kawan, karena kalian akan segera terbebas dari rutinitas ke kampus di hari libur, terbebas dari segala macam tugas dan terbebas dari emosi oleh kelemotan para TU. Hahaha

Sebenarnya sedikit sedih ketika menulis hal ini, buat saya kalian adalah masa terindah. Masa yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Tidak pernah saya impikan bertemu dengan teman seperjuangan yang benar2 seperjuangan seperti kalian. Allah memang Maha baik, Dia memberikan kelengkapan pada kekurangan saya. Dan itu kalian.


Kalian akan menjadi bagian terindah dalam hidup saya, bagian yang selamanya menempati ruang kecil disudut terdalam hati saya. Bersama kalian saya menemukan arti kebersamaan, bersama kalian saya menemukan arti persahabatan. Dengan kalian saya berhasil melalui titik tertinggi dalam hidup saya. Ohh betapa berartinya kalian bagi saya.


Ketika menulis ini, saya tersenyum sambil menahan emosi untuk tidak menangis. Saya bahagia sekaligus sedih. Bahagia karena kalian akan segera lulus dan sedih karena akan jarang sekali membego-begoi kalian di kantin sambil makan soto bu sotoy atau mi goreng si memeh. Bermesuh-mesuh dengan dosen yang membosankan dan berbahagia ketika dosen tidak ada. Oooh masa-masa yang amat saya rindui.


Kalian, akan selamanya ada buat saya..
Kalian, adalah bagian dari diri saya..
Kalian, adalah takdir termanis...





Well, selamat sahabat. Doakan aku segera yaa













Thursday, July 14, 2011

Bali, I'm in a half of bored

Begitu menginjakkan kaki di Bali, suami sudah menjemput sambil mesuh-mesuh karena pesawat yang delay karena masalah teknis. Perjalanan ke Hotel tidak terlalu cepat, ternyata jam-jam segitu (17.00 WITA) Kuta sedang disesaki oleh turis yang ingin melihat sunset di Pantai Kuta. Okay, i'm stuck with this traffic jam! Baru saja taksi berjalan seencrit udah berhenti lagi karena ada yang nyebrang.




Sesampainya di hotel, sudah agak gelap. Kami menginap di Legian Beach Hotel atau Candi Beach Hotel. Karena dibayarin kantor, jadilah hotel ini jadi tempat kami bermukim selama di Bali. Hotelnya bagus, sistemnya banyak Cottage-cottage romantis dengan banyak pohon nan rindang, gak cuma itu setiap didepan kamar dikasi semacam taman dengan rumput halus yang kalau diinjek bikin geli sendiri. Tapi satu hal yang bikin semua keindahan itu gak berarti apa-apa buat saya adalah penerangannya yang sangat kurang sekali dibanding pohon-pohon yang segede bagong itu..Hhh.. bukan romantis yang saya dapet, tp spooky iya.



Suami saya pergi ke tempat training pagi tadi, dan saya pun terjebak di kamar sendirian. Gak kehabisan akal saya browing sana-sini demi mencari informasi tempat-tempat yang bisa saya kunjungi dengan hanya berjalan kaki di dekat hotel. Hasilnya adalah pantai, yaiyalah terobos dari restoran hotel juga langsung pintai!



Tiba-tiba suami gtalk saya, "Ibu, aku pulang siang..nanti kita jalan-jalan ya. Ibu cari tempat sewa kendaraan aja, terserah ibu maunya motor atau mobil. Jangan lupa cari peta biar kita gak nyasar". Waaaah, pas! akhirnya saya cari tempat sewa motor berikut harga dan ketentuannya. Dapet deh dari http://www.sewamotor.com/ dengan harga Rp. 50.000,-/hari min. 2 hari.



Gak lama suami saya pulang, saya langsung saja bergegas dan menyiapkan barang yang perlu dibawa. Lusa akan diadakan City Tour maka kami akan mengunjungi tempat yang tidak akan dikunjungi dan pilihannya adalah Tanah Lot. Perjalanan kesana memakan waktu kurang lebih 1 jam. Saya menggunakan GPS untuk menuju kesana, maklum kami berdua buta peta. Hehehe..



Pemandangan menuju Tanah Lot memang indah, kanan kiri jalan banyak terhampar sawah dengan atalase langit yang biru berawan. Anginnya juga mirip-mirip puncak tapi cenderung lebih panas. Jalannya turunan-naikan, dan berkelok.



Sampai di gerbang Tanah Lot, sempat bingung. Mana puranya? rupanya kita masih harus jalan lagi menyusuri pasar yang menjual beraneka ragam baju-baju dan kerajinan serta lukisan. Eh ada juga Polo disana, Polo merk baju ya bukan Polo pelawak itu. Gak lama sampailah di gerbang menuju pura. Oh iya, dalam beberapa hari ke depan akan ada upacara perayaan Kuningan jadi Pura ditutup. Yaaaah, padahal yang mau saya lihat kan Pura nya. Jadilah saya hanya muter-muter dan cekrak-cekrek dengan suami. Lumayan laah, Tanah Lot is not too bad, menurut saya.


Setelah puas menyaksikan keindahan Tanah Lot kami langsung pulang, karena si suami ada titipan oleh-oleh *saya juga sih* kami pun berburu oleh2 juga. Di Tanah Lot ada Krisna loh katanya sih toko itu lagi happening di Bali karena barangnya banyak dan variatif gak ketinggalan juga harganya juga miring. Beberapa kaos dan banyak pernak-pernik sudah kami dapatkan, waktunya pulang.


Perjalanan pulang masih haha-hihi sama si suami yang baru kali ini naik motor dengan jarak yang cukup jauh. Salah satu celotehan khasnya ketika ada warung babi adalah "Bu, makan babi guling yuk.. Enak loh, lebih gurih" Hmm.. No Thanks!


Sesampainya di Kuta ternyata belum sore-sore amat, masih dapet sunset nih. Langsung kita ngacir ke pantai. Waaah puaaas deh liat sunset di Bali, rasanya komplit.



Ada kejutan lain, makan malam kali ini si suami mengajak makan di hotel. Aih, how romantic! Makan malam dengan suami ditemani suaran deburan ombak dan redupnya cahaya lilin membuat saya makin ter-unyu-unyu. Hehehe


Hari ini, Oke lah!


Tuesday, July 12, 2011

First Flight being alone


Eitss.. jangan salah kaprah duluu.. saya pergi untuk menyusul si suami yang sedang training di Bali. Yah, beginilah gw setelah tidak bekerja mengikuti kemana pun si suami pergi. Harusnya kemarin saya ikut beliau tapi karena saya ada ujian jadilah menyusul dan pulangnya pun saya harus duluan karena ada ujian di siang harinya.



Jalan menuju bandara tidak terlalu rumit, dari rumah saya naik angkutan umum yang disambung taksi karena angkot berjalan sangat lamban bak keong keturunan keraton. Sampai dengan pasar minggu saya naik damri. Ternyata saya cukup beruntung karena baru 10mnt duduk, bus sudah jalan. Yeay, gak pake mesuh-mesuh karena takut telat.



Perjalanan ke Bandara pun terbilang lancar, Alhamdulillah macet sedang tidak mau nempel-nempel sama saya damri pun "wuuuuuzzzzzz" tanpa rem *lebay*. Waktu saya penasaran dengan sopir yang bawa bus ini, aiiihhh ternyata masih muda bok, gak brondong sih tapi dari belakang keliatan oke juga. Hahahaha. Pantes aja bawa bus nya ngepot-ngepot.



"Terminal 3, AirAsia Domestik" kata kondekturnya. Yeap, itu saya yang turun. Terminal 3 termasuk yang sepi (atau memang sepi) mungkin juga maskapai AirAsia aja yang pake ini terminal selain para Haji dan para TKI yang jadwalnya sudah ditentukan.


Tentu saja saya kepagian, gak kepagian banget sih, countet check in udah buka, tapi untungnya saya sudah check in via internet karena gak ada bagasi jadi bisa langsung bayar airport tax dan langsung saja saya menuju ke Boarding Lounge. Sesampainya di Boarding Lounge, pesawat saya pun bahkan belum sampe di CGK, hahahaha, jadilah menghabiskan waktu dengan baca buku-buka laptop-chatting-buka facebook-baca buku-sampe mati gaya. Saking lamanya.



Take Off saya dijadwalkan jam 13. 45, tapi ternyata delay hampir 1 jam karena masalah teknis. Haduuuh, kalo masalahnya teknis gini saya deg-degan setengah mati. Udah sampe di dalem pun pesawat masih muter-muter gak jelas waktu take off pun rasanya saya "nyeropot sendirian, aiiiih berasa banget kayak naik halilintar!naiiiiiiiikkkkkk-turuuun-naiiikk-baru stabil. Fiuuh, kalo inget itu perut saya jadi gak keruan.



Sepanjang penerbangan saya berusaha tidur, tapi gimana bisa tidur ada dua orang anak kecil arab-pakistan yang lari-larian dan teriak-teriak. Tambah sakit kepala lah saya, udah gitu emak bapaknya bukannya nyuruh si anak duduk malah dibiarinin aja tuh! Ih, saya pengen getok kepala bapaknya. Pantes aja orang Indonesia banyak yang jadi TKI di wilayah arab sana, orang-orang itu ternyata malas-malas, sama anak sendiri sekalipun. Hhhh.. Gak cuma disitu, anak-kecil-arab-pakistan itu nangis kuenceng banget waktu pramugari nyuruh dia buat duduk dan pakai seatbelt karena pesawat udah mau landing. Ebuset, hampir semua penumpang nengok dan bapaknya masih super cuek bebek. Iiiiiih, makin menjadi aja sakit kepala saya.



Akhirnyaa, sampailah saya di Bandara Ngurah Rai-Bali. Oooohhh perjalanan yang cukup panjang. Di depan suami saya sudah nunggu, yaah.. aku datang menyusul mu sayang =)



Besok lanjut lagi yah..

Monday, July 11, 2011

Menjadi Ibu RT


Well, i'm being a housewife right now and i'm so happy..really happy.



Gimana gak, keinginan gw resign dari kantor terkabul setelah gw menikah. Akhirnya beban yang selama ini gw tanggung lepaslah sudah. Bukan karna gw malas bekerja tapi gw udah capek dengan situasi keadaan kantor gw yg pernah gw ceritain sebelumnya. Tapi yaa, jadi ibu rumah tangga itu benar-benar suatu anugerah buat gw, kenapa gak karena setiap hari gw bisa menyalurkan hobi memasak gw yang keseringan menunya adalah sayur bayam-tumis kangkung-tahu goreng tepung-ayam goreng (tepung).






Setelah sekian bulan gw merasakan sangat capeknya karena gw kerja disambi dengan kuliah, baru bulan ini gw merasakan benar-benar sangat menikmati hiduup. Dirumah leyeh-leyeh seharian, kadang siang hari gw keleleran kerumah emak sorenya pulang dan memasak untuk suami, di malam hari kembali leyeh-leyeh bersama suami. Aiiiihhh, endang nek!.






Ya, itu memang belum termasuk masa jenuh gw tapi tak apalah nikmati masa senggang ini dengan sebisanya gw. Kalo bete tinggal ber-haha-hihi dengan teman-teman via YM. Hmmm, ya ini mungkin adalah jalan menjadi seorang ibu RT yang menyenangkan, suami yang maha baik dan keluarga yang sayang banget.






Terima Kasih ya Tuhan, walau menjelang pernikahan banyak yang membuat harus banyak berkompromi tapi ini semua sejalan dengan apa yang aku rasakan sekarang. Terima Kasih Ya Allah.. (^_^)

Thursday, February 10, 2011

Di Stasiun Gambir

Di stasiun gambir, ku tunggu kamu

Di stasiun gambir, tiba-tiba ku teringat kamu

Membayangkan kamu tak sengaja lewat gambir

Dan, bertemu dengan ku dengan cara yang tidak biasa



Di stasiun gambir, ku berkhayal akan diri mu

Dirimu yang bertahun-tahun lamanya tak ku temui

Diri mu yang setiap waktu dapat mengubah dunia ku

Di stasiun gambir, ku menunggu mu


Akankah kamu melewati stasiun ini?

Sempatkah kamu melewati stasiun ini?

Ah, andai saja kamu melewati stasiun ini..


Di Stasiun Gambir, aku ingat kamu.






Friday, January 28, 2011

Menyambut Hari Besar Part 2

Kata orang kalo mau nikah itu harus siap mental dan keyakinan. Ternyata sodara-sodara, kesabaran gw sedang benar-benar diuji. Acara masih 1 bulan lagi, tapi yang namanya godaan marah-marah dan selalu spaneng itu kian hari kian menjadi. Gak boleh salah sedikit, senggol bacok-senggol bacok bawaannya. Stress?? pasti! Dan ketika menulis ini gw lagi bener-bener stress yang menggila.

Selain stress karena ngurus printilan yang riwehnya minta ampun, gw juga ikut dipusingin sama yang nama kerjaan. Ampuuuun, si bos jarang dateng tapi hobinya ngerjain stafnya (iyalah, namanya jg anak buah *LOL*), udah gitu suasana dikantor makin lama yang makin gak kondusif menjadikan gw butuh benar-benar orang yang gw ajak curhat, setidaknya ngobrol hal-hal ringan aja.

Sayang, si calon sangat sibuk dengan lingkungan kerjanya yang baru. Yang bikin gw harus extra maklum dengan urusan dia yang satu itu. Tapi untungnya selalu ada teman yang bisa bikin gw bersuara dengan konteks yang lain tentunya.

Tapi, emang ya kalo mau nikah itu yang malah banyak emosinya si calon kita? bukan kita sebagai perempuan? Kok gw ngerasanya gitu ya? Jadi gw aja gitu yang sering ngalah demi kelancaran proses menuju kesana. Gak masalah sih, cuma tambah stress aja gitu gw *curcol bok!*

But, what a beautiful feeling. Love, this feeling so much

Thursday, January 6, 2011

Menyambut Hari Besar Part 1

Seperti sudah disinggung dipostingan sebelumnya, gw mo kewong bo! Aiiih, rada gak nyangka, akhirnya laku juga nih gw. Hahahaha, no comment for that!. Banyak hal yah yang musti dipersiapkan, banyak mau juga dari banyak pihak. Dan setidaknya masalah muncul dari sini.

Masalahnya cuma, menyatukan dua ego. Antara egonya calon suami dan orang tua. Hadeeuh, ampe ngotot-ngototan kalo gak ada jalannya emang gak ketemu. Tapi Alhamdulillah, akhirnya ketemu juga jalannya. Walopun dengan jalan yang agak ribet, ribet banget malah. Oia, hari besar itu tinggal 2 bulan lagi a.k.a bulan maret insya allah rencananya akan berlangsung.

Undangan lagi dibikin, minggu ini mau cek warna. Souvenir udah dibeli. Mas kawin, Alhamdulillah udah ada. Nah, cincin kawin nih masih work in process. Hihihihih. Dalam penentuan daftar undangan juga rada ribet, si babeh maunya banyak yang diundang karena cuma gw satu-satunya anak babeh yang digedein gini dan gw anak trahir jadilah babeh mo rame. Tapi lagi-lagi si calon suami teuteup pengen dikit aja yang diundang..hahahaha saya terkena dampak dari dua konflik tapi lagi masalah bisa teratasi dengan cara si calon mengalah. Yap, ikutin aja deh.

Hmm..udah tinggal dua bulan lagi masih banyak persiapan yang sama sekali belom kesentuh. Masalah tenda belom dicari-cari kayaknya sama si babeh, terus baju juga gw masih bingung mo pake baju warna apa. Secara si calon kaga mau bertengger lama-lama dipelaminan, maklum kami gak pake gedung..acara rumahan. Kalo mikirin itu, masih jadi masalah yang belom terpecahkan niiy. Gw masih bingung gimana kasih taunya ke si calon.

Oia, tanggal 29 ini gw lamaran. Doakan ya, lancaar..

Udah dulu deh, nanti kalo ada ide gw tuang lagi.


Happy Nu Year


Yeaaay!! It's Two Thousand Eleven, Dua rebu sabelas!

Fiuuh, udah taun segini aja, gw blm jadi apa2. Tapiii setidaknya ada sedikit, secercah, secarik *halah* harapan untuk tahun ini. Kenapaa?? I'm Getting Meried! Hahahaha, akhiirnyaa.. Selain itu, akan ada banyak resolusi untuk tahun ini. Pengen kelarin kuliah, murah rajin bikin proposal skripsi. Padahal UAS dan tugas di depan mata, tapi blm bisa bergerak juga sampe sekarang.

Hei!! Dua ribu sebelas bukan cuma omong kosong, waktunya berubah seperti sailor moon yang memberantas kejahatan, tapi gw akan memberantas kemalasan dan memberantas ego yang selalu bikin gw gak pernah berenti ngedumel gak karuan. Dua ribu sebelas harus jadi ajang perubahan buat hidup gw yang udah gak karuan ini.

Lima tahun..cukuplah berada ditempat kecil ini. Tempat kecil yang mengajarkan gw banyak hal. Mendewasakan dan memberikan banyak pengalaman buat gw. Sudah, cukup lima tahun untuk gw tetap disini. Karena sebagaimana gw tau sendiri, disini sudah tidak ada harapan lagi yang tersisa untuk orang muda kayak gw.

Yaap! It's time to Transformer *bukan film*. Waktu perubahan disetiap sisi kehidupan gw. Harus semangat, harus yakin dengan apa yang akan gw raih dan cita-citakan. Ya, tahun ini pasti bisa keluar dari jeratan rutinitas yang gak menghasilkan apa2 ini. Hahahaha, dendam sekali rasanya gw.

Hei-hei-hei, ayo semangat. Banyak peluang dan kesempatan. Ini tahun kelinci emas, tahunnya gw! *kelinci sih tp gak pake emas, yang ada emas arief-laki gw-*.

Mari, jalani tahun ini dengan baik. Pasti bisalah!