Thursday, November 24, 2011

Kisah Cinta Laut kepada Langit



Dulu, sewaktu saya kecil seorang sepupu menceritakan kisah cinta antara langit dan laut. Wah kisah itu menempel di memori saya sampai sekarang. Sudah lama juga saya ingin menulis cerita itu, tapi saya kurang berani karena saya tidak ahli berkiasan dengan indah. Tapi akan saya coba ceritakan versi saya ya. Kira-kira begini..



========================================================

Jaman dahulu, terhampar luas lautan yang indah. Sangat tenang, walau terkadang sesekali gelombang-gelombang kecil ombak datang tapi tidak bisa membuat keindahan lautan terabaikan. Didalamnya terdapat banyak sekali terumbu karang dan berbagai macam ikan berwarna-warni yang senantiasa selalu hilir mudik, entah kemana tujuan mereka.



Sang laut jatuh hati kepada langit, yang selalu tampak biru. Keindahan langit pun tak terperikan. Langit selalu tampak cantik dengan pesonanya yang mengagumkan laut. Terkadang warnanya biru seperti dirinya, kadang seperti klorofil daun bahkan ketika matahari beranjak terpejam langit berwarna jingga. Sungguh keindahan dan kemegahan yang amat disyukuri oleh laut, karena bisa memandangnya.



Begitupun langit, diam-diam ia mencintai laut. Sampai pada akhirnya laut menceritakan isi hatinya pada langit, dan mereka pun memadu kasih. Setiap hari tidak ada waktu yang terbuang selain memandangi langit. Kadang ia membuat langit terkagum-kagum karena membuat ombak yang begitu besar hingga ikan-ikan terperanjat keluar. Para ikan pun memahami isi hati laut dan membiarkan dirinya menjadi hiburan bagi langit. Tidak jarang laut memuji kecantikan kekasihnya itu, dan langit pun tersipu, menggurat warna merah muda pada wajahnya. Ya, keadaan yang sungguh romantis.



Namun, rupanya awan tidak suka dengan keadaan tersebut. Awan pun ingin memisahkan laut dan langit. Awan membuat gumpalan besar diatas laut agar laut tidak bisa melihat keindahan langit. Terkadang awan dengan kejam menunjukan kemarahannya yang berkilat dan menggelegar. Laut pun sedih, dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghilangkan awan dari hadapannya. Dan, awan merasa sangat senang karena berhasil memisahkan laut dan langit.



Ternyata angin yang melihat keadaan tersebut tidak tinggal diam, angin pun mencoba membantu laut dengan meniupkan dirinya kepada awan agar awan pergi dan menghilang. Sampai pada akhirnya angin berhasil mengalahkan awan yang jahat hancur, pergi dan tak kan bisa kembali.



Laut sangat berterimakasih kepada angin yang bersedia membantunya. Pada akhirnya, laut dan langit kembali bersatu. Kembali saling memandang dan saling memadu kasih.




====================================================================

Nah, begitu deh ceritanya. Hihihii akhirnya bisa juga saya menulis ini. Ini hasil pikiran saya sendiri loh, walau mungkin nanti ada versi yang lebih baik dan indah biarlah.

Terima kasih teh Nolis, yang sudah menceritakannya dulu pada saya, ketika kita masih kecil.

No comments:

Post a Comment