Thursday, July 14, 2011

Bali, I'm in a half of bored

Begitu menginjakkan kaki di Bali, suami sudah menjemput sambil mesuh-mesuh karena pesawat yang delay karena masalah teknis. Perjalanan ke Hotel tidak terlalu cepat, ternyata jam-jam segitu (17.00 WITA) Kuta sedang disesaki oleh turis yang ingin melihat sunset di Pantai Kuta. Okay, i'm stuck with this traffic jam! Baru saja taksi berjalan seencrit udah berhenti lagi karena ada yang nyebrang.




Sesampainya di hotel, sudah agak gelap. Kami menginap di Legian Beach Hotel atau Candi Beach Hotel. Karena dibayarin kantor, jadilah hotel ini jadi tempat kami bermukim selama di Bali. Hotelnya bagus, sistemnya banyak Cottage-cottage romantis dengan banyak pohon nan rindang, gak cuma itu setiap didepan kamar dikasi semacam taman dengan rumput halus yang kalau diinjek bikin geli sendiri. Tapi satu hal yang bikin semua keindahan itu gak berarti apa-apa buat saya adalah penerangannya yang sangat kurang sekali dibanding pohon-pohon yang segede bagong itu..Hhh.. bukan romantis yang saya dapet, tp spooky iya.



Suami saya pergi ke tempat training pagi tadi, dan saya pun terjebak di kamar sendirian. Gak kehabisan akal saya browing sana-sini demi mencari informasi tempat-tempat yang bisa saya kunjungi dengan hanya berjalan kaki di dekat hotel. Hasilnya adalah pantai, yaiyalah terobos dari restoran hotel juga langsung pintai!



Tiba-tiba suami gtalk saya, "Ibu, aku pulang siang..nanti kita jalan-jalan ya. Ibu cari tempat sewa kendaraan aja, terserah ibu maunya motor atau mobil. Jangan lupa cari peta biar kita gak nyasar". Waaaah, pas! akhirnya saya cari tempat sewa motor berikut harga dan ketentuannya. Dapet deh dari http://www.sewamotor.com/ dengan harga Rp. 50.000,-/hari min. 2 hari.



Gak lama suami saya pulang, saya langsung saja bergegas dan menyiapkan barang yang perlu dibawa. Lusa akan diadakan City Tour maka kami akan mengunjungi tempat yang tidak akan dikunjungi dan pilihannya adalah Tanah Lot. Perjalanan kesana memakan waktu kurang lebih 1 jam. Saya menggunakan GPS untuk menuju kesana, maklum kami berdua buta peta. Hehehe..



Pemandangan menuju Tanah Lot memang indah, kanan kiri jalan banyak terhampar sawah dengan atalase langit yang biru berawan. Anginnya juga mirip-mirip puncak tapi cenderung lebih panas. Jalannya turunan-naikan, dan berkelok.



Sampai di gerbang Tanah Lot, sempat bingung. Mana puranya? rupanya kita masih harus jalan lagi menyusuri pasar yang menjual beraneka ragam baju-baju dan kerajinan serta lukisan. Eh ada juga Polo disana, Polo merk baju ya bukan Polo pelawak itu. Gak lama sampailah di gerbang menuju pura. Oh iya, dalam beberapa hari ke depan akan ada upacara perayaan Kuningan jadi Pura ditutup. Yaaaah, padahal yang mau saya lihat kan Pura nya. Jadilah saya hanya muter-muter dan cekrak-cekrek dengan suami. Lumayan laah, Tanah Lot is not too bad, menurut saya.


Setelah puas menyaksikan keindahan Tanah Lot kami langsung pulang, karena si suami ada titipan oleh-oleh *saya juga sih* kami pun berburu oleh2 juga. Di Tanah Lot ada Krisna loh katanya sih toko itu lagi happening di Bali karena barangnya banyak dan variatif gak ketinggalan juga harganya juga miring. Beberapa kaos dan banyak pernak-pernik sudah kami dapatkan, waktunya pulang.


Perjalanan pulang masih haha-hihi sama si suami yang baru kali ini naik motor dengan jarak yang cukup jauh. Salah satu celotehan khasnya ketika ada warung babi adalah "Bu, makan babi guling yuk.. Enak loh, lebih gurih" Hmm.. No Thanks!


Sesampainya di Kuta ternyata belum sore-sore amat, masih dapet sunset nih. Langsung kita ngacir ke pantai. Waaah puaaas deh liat sunset di Bali, rasanya komplit.



Ada kejutan lain, makan malam kali ini si suami mengajak makan di hotel. Aih, how romantic! Makan malam dengan suami ditemani suaran deburan ombak dan redupnya cahaya lilin membuat saya makin ter-unyu-unyu. Hehehe


Hari ini, Oke lah!


No comments:

Post a Comment