Thursday, December 9, 2010

Cinta adalah Kompromi

Belom apa-apa aku udah capek hati deh!

Itu yang saya ungkapkan ketika sudah tidak ada lagi kata-kata penyaring yang keluar dari mulut saya. Entah berapa kali saya mengatakan hal ini kepada dia, tapi tak kunjung jadi satu tindakan yang bisa membuat dia peka kalau saya benar-benar protes.

Saya ingin nangis rasanya kalau ingat masalah-masalah kecil yang membuat seluruh emosi saya menusuk jiwa, ya Tuhan jadi apa saya nanti. Kalau dimasa-masa sekarang saja saya sudah seperti dipaksa untuk kompromi. Kalau begini jadinya, saya gak mau nikah. Pernikahan cuma jadi sarana kerunyaman semata, dimana setiap orang berlomba-lomba mencari ujian menuju acara sakral.

Saya ingin urus keluarga saya sampai tua, sampai saya puas melihat mereka bahagia. Saya takut pernikahan ini bukan awal menuju kebahagian sebagaimana yang saya impi-impikan. Kebahagiaan hanya milik orang yang tau bagaimana cara memperlakukan pasangannya.

Menulis tentang ini tujuan saya hanya satu, saya ingin lega. Lepas tanpa beban ketika menjelang hari pernikahan. Terlalu banyak persyaratan dan hal-hal yang semestinya tidak diributkan, dipermasalahkan disini. Hal-hal yang harusnya bukan tanggung jawab saya, saya harus mengambilalih dengan sukarela. Ya, ini mungkin akan menjadi bagian dari hidup saya, nanti. Pada saat status saya sudah berubah.

Tapi, saya ingin dia tau, kalau saya sakit disini.

Friday, November 19, 2010

Hei, Kamu!

Saya merasa tidak dianggap.
Saya mulai merasa diter-bengkalai-kan oleh kamu.
Saya mulai cemburu dengan apa-apa yang ada pada kamu.
Saya mulai tidak suka dengan lingkungan kamu, yang membuat saya berpikir baru begini saja saya tidak dianggap bagaimana nanti??

Aku rindu kamu
Rindu yang tak kunjung hilang sejak lama
Rindu yang ku pendam
Yang tak pernah berani ku sampaikan pada mu

Aku rindu, rindu bukan main
Rindu tak tertahankan
Rindu yang mulai meledak karna aku merasa tidak dibutuhkan
Aku rindu, rindu sejadi-jadinya

Harusnya kamu tau, aku begini karna kamu
Harusnya kamu sadari, aku begini karna kamu
Harusnya...Harusnya..Harusnya..
Tapi kamu tak pernah mau tau

Hei, kamu yang disana, ku titipkan angin berhembus diatas gedung ini kepada mu
Bahwasanya, aku sedang gundah, resah karna mu
Hei, kamu yang disana, ku titipkan salam rinduku pada burung gereja yang tiap pagi hinggap di ranting pohon depan kamar ku pada mu
Bahwasanya, aku sedang tak menentu, risau karna mu

Tapi sampai kapan aku harus menulis ini, tapi kamu tidak pernah tau??


Thursday, November 18, 2010

Laki-Laki

Apa sih isi kepalanya laki-laki?? Heran deh gw, selalu aja ngerasa di-bete-in mampus kalo lagi nyebelin. Mereka selalu aja berpikir kalo lg susah dan sakit, "kamu harusnya lebih sensitif dunk kalo aku lagi sakit".. Apah?? Akhirnya gw mendengar kata-kata itu!! Setelah sekian tahun, baru kali ini gw dibilang gak sensitif, dan gw bangga. Sungguh gw sangat bangga sekaligus kesel setengah mati. Kenapa gak, gw gak sensitif gini aja jadinya repot. Berantem mulu kerjaannya.

Sebenernya apa sih isi kepalanya laki-laki?? Dengan segala keangkuhan dan kesombongannya yang selalu menindas gw. You know, my dear..I'm sick! Tapi apa dia mau tau?? GAK! Mereka cuma tau apa yang harus dia tau bukan mana yang harusnya dia perlu tau. Gw terjebak dengan laki-laki yang bukan impian gw.

Tapi ketika gw pikir, dia bukan laki-laki impian gw..siapa sebenernya laki-laki jelmaan gw itu? Sampai saat ini setelah 4tahun menjalani hubungan gw suka menyangka-nyangka sendiri,kapan gw akan hidup dengan tenang? kalo belom apa gw selalu dapat kekesalan dari semua macam masalah yang itu-bukan-jangkauan-gw. Dan jujur, gw sangat keberatan dengan adanya masalah-masalah yang menjadi beban gw itu. Gw harus masuk dan masuk terus, sementara apa dia berlaku sama terhadap gw?GAK.

Alangkah gak adilnya jadi perempuan yang selalu aja merasa tertindas. Tapi betapa beruntungnya ketika dimanja. Tapi dimanja kalau ada moment2 tertentu aja. Dan alangkah hebatnya para laki-laki yang berhasil dengan gagahnya merogoh setiap detik waktu yang perempuan punya hanya untuk melayani mereka. Heiloooooh, kami juga punya dunia. Dunia yang terbatas karena kalian, para lelaki! Dunia yang seharusnya kami nikmati tapi berdinding beton hanya karena keterbatasan yang kalian buat. Gak ada gunanya juga mempermasalahkan keterbatasan, karena perempuan punya batasan-batasannya sendiri. Dan tentu saja kami tau itu.

Duhai, lelaki ku yang ada diseberang sana..Tau kah kamu bahwa aku benar-benar sakit karena mu. Karena kamu yang selalu besar kepala dengan segala kemanjaan yang ada pada mu??

Tau kah kamu bahwa segala keindahan pada dirimu selalu ku kagumi dan bahwa setiap kali kita bertemu aku selalu merasa bangga??

Tau kah kamu bahwa aku selalu menangis ketika kamu menyakiti hati ku dan setelahnya aku merasa baik-baik saja??

Tau kah kamu bahwa aku selalu merasa kamu memang bukan lelaki impian ku tapi aku selalu menjadikan mu satu-satunya di hati??

Ku harap kamu tau, walaupun sesungguhnya kamu tidak tau..

Tuesday, October 19, 2010

Matahari


Tertutup sudah pintu, pintu hatiku
Yang pernah dibuka waktu, hanya untukmu
Kini kau pergi dari hidupku
Ku harus relakanmu walau aku tak mau

Berjuta warna pelangi di dalam hati
Sejenak luluh bergeming menjauh pergi
Tak ada lagi cahaya suci
Semua nada beranjak, aku terdiam sepi

Dengarlah matahariku suara tangisanku
Ku bersedih karna panah cinta menusuk jantungku
Ucapkan matahariku puisi tentang hidupku
Tentangku yang tak mampu melakukan waktu

Dengarkanlah kau matahariku

Dengarlah matahariku suara tangisanku
Ku bersedih karna panah cinta menusuk jantungku


Friday, October 1, 2010

Kenapa Lagi?

Lumayan nohok ketika saya ngeluh dia jawabnya, "kamu kenapa lagi?".
Iya sih, saya terlalu sering jadi beban buat dia, minta tolong ini-itu-anu-enu-ono. Wajar juga dia sedikit bosan sama saya karna saya yang selalu gak percayaan sama dia. Gak perlu banyak alasan, cukup sekali saya dibohongi dan saya mudah gak percaya.

Saya punya trik tertentu supaya saya bisa tau dia jujur gak sama saya, alasannya ya cuma itu. Saya males dibohongin. Sekarang jadi sering berantem karna masalah sepele, dia batu, saya beton. Sama-sama keras gak ada yang mau meleleh. Saya akan tambah marah dan curiga sekenanya kalo dia mulai bilang "Terserah kamu mau percaya atau gak", tapi saya tau dia sedang berbohong.

Laki-laki selalu bisa bikin perempuan senang dengan diajak kesana kesini, makan disana dimari tapi kadang masa-masa itu cepat hilang kalau udah masuk ke musim berantem, dan kalau udah begitu waktu saya ngeluh dia jawabnya (sama) "kamu kenapa lagi?". Padahal kalau dia sakit sedikit yang paling dibikin kelimpungan itu cuma saya. Hhhh..kodrat perempuan.

Saya : Mas, aku sakit kepala

Dia : Kamu kenapa lagi???

Saya : Rasanya pengen nabrakin diri ke bajaj.

===========================================

Saya : Mas, lagi bete niy

Dia : Kamu kenapa lagi??

Saya : *gw suir-suir jadi bubur ayam loh*

==========================================

Saya : Mas, tadi aku dapet tlp dr kantor pajak

Dia : Kamu kenapa lagi???

Saya : **ngasah golok dan parang**


Hello Oktober

Hello Oktober!!

Saya datang membawa sejuta rasa yang tak bisa saya ungkapkan pada siapapun. Saya datang membawa beribu rasa perih yang tak kunjung usai. Dan saya datang mencari ketenangan yang senyatanya tidak pernah saya temui.

Hello Oktober!!

Adakah kamu tau seberapa meledaknya tangisan saya tadi malam? Adakah kamu rasakan tidak terpecahkannya kesulitan yang sedang saya hadapi sekarang? Adakah kamu dibisikkan oleh angin bahwa saya kesusahan??

Hello Oktober!!

Pagi ini kamu begitu ceria, tapi mata saya begitu sembab. Pagi ini kamu begitu menghangatkan, tapi saya membeku. Pagi ini kamu begitu indah, tapi hati saya carut marut.

Hello Oktober!!

Tolong, sampaikan padanya, saya butuh dia. Saya butuh orang yang tidak lagi membohongi saya, saya butuh orang yang benar-benar ada untuk saya. Saya butuh orang yang sekali lagi tidak kasar pada saya.

Hello Oktober!!

Segeralah pergi, dan segeralah sampaikan padanya.


Hello Oktober!!

Saya Lelah...

Wednesday, August 11, 2010

Untitled

Kamu tau tidak, ketika kamu menyapa sewaktu saya sedang sibuk membuat dunia saya seakan terhentak dan berhenti seketika itu juga? Hahahaha, picisan memang, tapi bukan salah saya kalau itu memang benar-benar terjadi. Saya selalu hanyut pada pekerjaan yang bukan jobdesk saya, dan saya seperti anggota PMI di medan perang yang membantu pasukan menembaki musuh. Serabutan di kantor.

Hari itu merupakan hari dimana kita saling terbuka satu sama lain, dan hari itu adalah awal dimana setiap detil kejujuran terungkap. Saya menjadi merasa punya teman, ketika hati ini rasanya tersayat-sayat dan sakit saat merasa rindu setengah mati (d'masiv mode on).

Jujur..Kejujuran..sakit awalnya, tapi akhirnya saya memahami kenapa begitu, karena saya pun terjebak dalam situasi yang membuat kejujuran dinomorduakan. Dan pada akhirnya kami saling memaafkan, bahkan entah kenapa rasa ini semakin sulit untuk dihilangkan. Mati-matian saya mencoba melupakan rasa ini, dan selalu teringat ucapan mu tempo hari "semakin ingin dihapus semakin kuat melekat. get use to it, stay with it" remuk redam setengah menye2 rasanya saya. Bahwa ternyata perasaan kami satu sama lain tak pernah berubah, walaupun keadaan yang memaksa kami berubah.

Kamu tau tidak, bahwa selalu saja beranda hati saya penghuninya adalah kamu? Ketika saya jenuh pada dunia, saya selalu berlari ke beranda hati dan memandang mesra keindahan pada diri mu? aahh..kamu pasti tau, karna saya juga tau hati kamu punya hal itu juga. Kita seri. Memori tentang kamu membuat hidup saya selalu ceria, membaca berulang kali percakapan kita membuat hari saya semangat.

Saya sedikit menyesal ketika dulu saya tidak terlalu seagresif sekarang, dulu terbilang saya terlalu malu-malu ketika harus mengungkapkan apa-apa saja. Maklum, dulu saya baru beranjak dua puluh tahun, masih muda belia. Hahahaha.. Tapi penyesalan itu bukan apa-apa buat saya sekarang, penyesalan itu membuat saya semakin tau bagaimana membenahi hati saya. Membuat saya merasa dewasa dan semakin bijak dalam menilai setiap gerakan yang saya perbuat (menurut saya).

Terimakasih ya, selalu membuat saya berinspirasi untuk menulis.

Selamat berpuasa, selamat menikmati kolak biji salak.





Wednesday, June 30, 2010

Kebohongan yang IMPAS

Siang itu dia menyapa saya via Y!M :


Dia : fakultas fisip UI di sebelah mana yaaa?



Kesal bercampur heran, saya sempat berpikir, ini orang basa-basi atau pura-pura lupa sih? dan saya jawab sekena-nya. Percapakan panjang itu pun terjadi.




Saya: disamping fak. psikologi



Dia: fak. psikologi dimana yaaa? samping fisip kan?



Saya: iyeeee

Jawab saya setengah kesal



Saya: kalo dr pintu masuk (setelah gerbatama), belok kanan

Saya: masa gak tau fisip?



Dia: lupa neng?



Rasanya benar-benar kesal ketika dia blg, lupa. Padahal kalo dipikir manusiawi juga, tapi itu adalah tempat dimana kita pertama kali ketemu!



Saya: bapak2 dasar

Bukan tanpa maksud saya bilang dia dengan "bapak-bapak".



Dia: he.he.he. makanya nanya ke yg masih remaja



Saya: akang masuk dr gerbatama ui tau kan?

Saya: remaja?? alhamdulillah



Dia: tau lah



Saya: yaudah, nanti dr pos pengambilan karcis



Dia: terus



Saya: lurus ajaa

Saya: pas ada tugu lambang UI



Dia: iyaaaa...terus



Saya: akang ke kanan

Saya: udah deh

Saya: ketemu psikologi

Saya: terus fisip



Dia: jadi parkir disana yaa?



Saya: iyay

Saya: parkirnya depan fakultas aja, biar gampang

Saya: di sebrang tepatnya

Entah kenapa, walaupun kesal tapi saya masih terasa ikhlas memberikan informasi.



Dia: oke, depan fisipnya yaa



Saya: yaaay



Dia: hatur nuhun atas bantosan nana (terima kasih atas bantuannya)



Saya: sami2 (sama-sama)



Dia: jasana abadi



Saya: ada acara apa di fisip?

Saya: aah lebaay de ni bapak2 (sdg suka menyebutkan kata "bapak2", harap maklum ya )

Dan saya pun mulai menunjukan kekesalan saya, melalui sindiran.



=========================================================================

Percakapan diatas adalah percakapan pembuka dimana, semua rahasia yang selama 4 tahun terakhir ini terkuak.



=========================================================================


Dia: Syukur deh dan mohon maaf telah berbohong.

Dia: tanggal 16 ini



Saya: bohong?

Saya: boleh nanya?

Saya: akang emang bohongin aku apa??



Dia: bohonging segala rupa dech.



Saya: modus operandinya apa? haha



Dia: nggak ngerti?



Saya: rrrrrrr..



Dia: dulu sich waktu mau ketemu kamu aku iseng aja. pengen kenalan ada temen ngobrol...ehh malah suka jadi runyam dech. untung sering keluar kota jadi susah ketemu ha.ha.ha.



Saya: dassaaarrrrrrr

Saya: yasudahlaaah



Dia: aku udh jawab bagianku. skg aku ingin tahu bagianmu? ayo ceirta



Saya: bagian aku?

Saya: idem laah sama akang



Dia: iya..kenapa kamu ingin ketemu aku. padahal kau juga udah punya pacar ha..ha..ha..



Saya: intinya maah, begitu tau (baru2 ini) jadi keuheul

Saya: ahaha



Dia: yeyy meni nggak kreatip



Saya: berarti impas ya intinyaa



Dia: nah keuhel...kan he..he..he..

Dia: iya begitu. tapi jujur aja dulu aku suka banget..gila nggak. kalau saja sering di bogor atau jakrta dulu udah tiap hari disamperin

Dia: he..he..he..

==================================================================================

Ya, begitulah percakapan saya terakhir kali dengan dia, percakapan yang membuka semua perasaan yang saya rasakan keluar kayak banjir jakarta beberapa waktu lalu. Hhhh..legaaa bangeett..



Intinya adalah, kita paham perasaan masing-masing. Dan rasa umpet-umpetan she/he-have-to-know udah gak ada lagi tuh. Karena ya itu, kita membuat semuanya jadi lebih terbiasa-sekarang.

Monday, May 17, 2010

Ketakutan Ku

Ada ketakutan tersendiri ketika saya harus mengingatnya melalui media ini. Saat-saat bersamanya yang sangat singkat membuat saya tidak bisa cepat melupakannya dalam waktu yang lama, bahkan sudah hampir 3 tahun sejak pertemuan terakhir itu, saya tidak pernah benar-benar melupakannya.

Tiga-Tahun sudah saya berusaha melupakannya, tapi semakin saya melupakannya semakin saya tenggelam dalam lamunan tanpa batas. Dimana ketiadaannya membuat dunia saya menjadi hal yang itu-itu saja.

Tapi beruntungnya saya, selama tiga tahun ini ada laki-laki yang selalu menemani saya, walau kadang ketika dia menyakiti hati saya, saya selalu berpaling mencari sosok yang selalu saya impikan. Walau saya tau, impian dan harapan untuk tetap bersamanya selalu musnah ketika saya terbangun dan sadar, dunia saya sudah berubah.

Ketakutan itu semakin menjadi ketika beberapa minggu ini saya rutin melihatnya menulis, melihatnya beraktivitas membuat rasa rindu saya terobati sudah. Melihat kebiasaanya berpetualang menjelajahi hutan nusantara, awalnya hobi kemudian menjadi mata pencaharian, begitu katanya ketika kita bertemu beberapa tahun silam. Ohh yaa, rindu yang berbuah pada jerawat sebesar biji salak.

Rasanya ingin teriak "kenapa dulu kamu begitu egoiiss ketika harus tinggalin aku demi sebuah perbedaan usiaa???" dan rasanya saya ingin menangis bombay kalau ingat masa-masa kelam dulu, dimana kita saling tidak bertegur sapa padahal hati kita saling bercengkrama.

Sudahlah, ini semua buat kamu. Buat kamu,ku berikan ruang sempit, kecil, gelap dan paling sudut di hati ku.

Monday, May 10, 2010

Makasih


Makasih, saya gak perlu diajak nonton, apalagi nonton menculik miyabi.

Makasih, saya gak mau diajak jalan2, yang gak jelas juntrungannya dan membuat saya yang harus mikir keras mau kemana.

Makasih, saya gak perlu dibaik-baikin cuma karna saya lagi kesel setengah mati.

Makasih, saya cuma mau pulang cepat dan tidur.

Makasih, rasanya saya gak perlu ketemu kamu hari ini cuma untuk memulihkan semua mood saya yang hilang karna kamu.

Makasih banyak atas tawarannya. Saya cuma perlu kamu minta maaf.

Thursday, May 6, 2010

Ujian Hari Pertama


Ujian hari pertama sudah dilalui dengan lancar, Alhamdulillah..
Mata kuliah ujian ini adalah Manajemen Biaya biasa kami singkat jadi Maya. Selama mulai semester ini, belom pernah yang namanya bener-bener belajar mata kuliah ini. Maya ini masuk kedalam sistem E-Learning, jadi kebayang lah ya, udah males tambah males deh. Tapi kemarin benar-benar niat sekali untuk belajar, dimulai dengan tidak mengantornya saya pada hari ujian sampai dengan berusaha keras mengingat materi-materi yang akan keluar nanti, baik teori maupun hitungan. Ohhh..Shiittt..itungaann. Huhu.. males gila deeh..

Tapiii, ujiannya diluar dugaan, begitu liat kertas soal. Teori 3 soal : Sebutkan teknik apa dan penjelasannnya, itungan ada 3 soal dengan berbagai macam varian (yaa, mirip dengan minuman sari buah). Soalnya sih tidak begitu susah, tapi pegelnya minta ampuuunn. Nunduk, konsentrasi penuh selama hampir 1 1/2 jam, dengan kalkulator disebalah kenan bikin tengkuk dan pinggang rasanya pengen dicopotin.

Tapi lagi-lagi Alhamdulillah, walaupun pegel amit-amit semua soal habis dilahap. Hahahah *tertawa penuh kepuasan*, betul atau salah urusan nanti.. Hihihi

Akhir kata, ujian kedua nanti masih dengan penyakit yang sama, tidak mengerti dan tidak belajar sama sekali eh diralat paginya masih sempet baca-baca dan siapin apa-apa aja yang bakal keluar. Dan lagi-lagi, percayakan pada yang si Empu-Nya ujian, mohon dibantu ya Ya Allah ^^

Amiiinn..


Tuesday, May 4, 2010

BESOK UJIAN


Waaaahhhh..kudu gimana niiihh..besok udah ujiaan ajaa..huwwaaaaa..
belom sempet belajar, belom sempet ngeprint modul, belom bikin rangkumaann..
waaahh gawwaaattt

Gini nih, resiko kerja sambil kuliah, terbengkalaaiii..gak tau mana yang harus diprioritaskan.
Kerjaan, tiap hari urgent. Sekalinya ada waktu minggu tenang pra ujian, eh malah dipake buat jalan. Gak salah dunk? Jalan-jalannya gak salah, yang salah adalah waktu ujiannya yang kecepetan :P..(hehe..gak niat banget ni orang).

Ya! malam ini harus ngebut belajar, walopun ada Cinta Fitri, mereka harus kutinggalkan demi masa depan cerah cemerlang, gemilang *apa siih*. Semangat! nanti malem harus bisa belajar, tanpa harus kompromi dengan segala macam gangguannya. YA! SEMANGATT!

Bismillah..

Kenapa Harus Wana Tirta


Kenapa ya blog ini saya harus namai wana tirta?

Hmm..banyak penjelasan ilmiahnya (mungkin). Tapi yang saya tau hanya dua hal. Yang pertama, wana (hutan) dan tirta (air) sendiri merupakan sumber kehidupan.

Dengan aroma pohon dan sejuknya mata air, membuat saya merasa ketenangan setiap saat.


Really love that name.

Kembali Menulis

Yes, Lagi-lagi judul pamungkas yang keluar untuk entri-an pertama ini, "Kembali Menulis"

Memang sudah sangat lama sekali sejak saya kehilangan apa yang akan saya tulis disini. Sebenarnya saya menyukai menulis, tapi entah sejak kapan saya kehilangan selera menulis. Mungkin sejak, saya tidak lagi menjadi orang yang picisan. Hanya menjadi orang yang benar-benar hidup dengan kepenatan tanpa mengeluarkan kata-kata.

Sudah sangat lama sekali, inspirasi itu hilang dari benak saya. Tapi sekarang, mewujudkannya kembali adalah hal yang paling tidak mustahil selama keinginan itu masih ada. Ya, keinginan untuk tetap menulis. Walaupun tidak penting sekalipun.

Saya ingin tetap menulis, dengan atau tanpa inspirasi.

Happy Writing
^_^