
Kali ini saya bukan akan mengulas sebuah film baru yang sedang bertengger (atau sudah turun?) di bioskop. Melainkan saya terusik dengan judul dari film tersebut. MESTAKUNG, Semesta Mendukung.
Dada saya hampir meledak, terperanjat keluar rasanya (agak lebay sih) waktu ada film judulnya kok gitu ya. Dan kembali saja mengingatkan saya akan kejadian-kejadian beberapa tahun silam, yang well sepenuhnya belum kelar keluar dari ingatan saya.
Sebenernya saya sama sekali gak tertarik dengan isi film tersebut walaupun secara sinopsis saya yakin isinya sangat bagus sekali, karena bercerita tentang seorang anak yang ikut lomba fisika. Hell No, fisika?? Kembalilah saya terperanjat akan banyaknya kemiripan yang terjadi. Dan ketika dipikir-pikir kenapa juga alam inipun meredup, sama ketika ah ketika saat itu kami bertemu. Andai isi dada ini bisa saya taruh ditudung tempat saji, dengan senang hati pula saya letakan disana agar saya bisa bernapas dengan tenang.
Tapi lagi-lagi ini semua pasti hanya sebuah kebetulan, kebetulan saya familiar (sekali) dengan mestakung, familiar dengan orang yang bergumul dengan fisika, familiar dengaaan... alam yang seringkali meredup, hujan.